Saturday, March 2, 2013

Nulis blog soal perkembangan anak




Ngomongin soal prospopeia saya malah jadi inget hal lain. Blog mengenai perkembangan anak. Yups, beberapa orang tua berinisiatif untuk mendokumentasikan perkembangan anaknya mulai dari masa si ibu mengandung sampe pasca melahirkan. Terkadang mereka memilih tehnik prospopeia. Si ibu menuturkan perkembangan putra-putrinya lewat sudut pandang si anak.
Yah jujur awalnya ngerasa heran, ngapain juga mak-mak menuliskan sesuatu tentang seseorang yang belom tentu bakal ngurusin blog itu klo udah gede nantinya.
Tapi pandangan itu sedikit demi sedikit sirna pas saya ngeliat blog mak-mak yang menuliskan perkembangan anaknya mulai dari saat anak itu belum mengenal apa itu blog.
Awalnya sih saya takjub baca blog mak gaul baru, seseorang yang secara profil jauh dari kesan motherly tiba-tiba bisa jadi ibu yang perhatian, walaupun sisa-sisa jumpalitannya masih terserak di sana-sini. Bahasa tuturnya yang apa adanya, excited khas ibu baru, dan pengetahuan kecil-kecilan soal perkembangan bayi yang mereka-mereka bagi bikin saya memutuskan untuk membaca blog ini dari awal (wlopun kesini-kesini mulai ketebak). Sense of curiosity mulai memudar, bahasa kerennya.

Terus apa dong sisi menarik blog perkembangan anak model begini? Toh secara isi nyaris sama. Nggak jauh-jauh dari proses perkembangan bayi mulai dari perkembangan awal sampe bisa jumpalitan. Biasa buat sebagian orang, tapi proses inilah yang ngga ternilai buat para orang tua. Tuturan tulus yang nggak kebeli. Mungkin rasa sentimental itulah yang buat saya sampe rela repot-repot baca tulisan mak-mak dari awal  
Ketika saya selse baca blog soal anak, saya nyampe pada satu kesimpulan. Mungkin mereka kelak belom tentu ngisi diary perkembangan mereka sendiri nantinya, tapi setidaknya, tulisan ini bisa jadi dokumen berharga, setidaknya untuk yang nulis.