Wednesday, December 28, 2016

Keseruan, Keangkuhan (dan Kegaduhan) Warga Maya di Lakers Nation


Sebetulnya dibilang negara nggak bisa dibilang tepat, sesuai sama arti kata nation yang lain, Lakers Nation adalah tempat ngumpulnya orang-orang yang punya kesamaan selera, selera terhadap Lakers.
Tim basket, yang entah kenapa, saya pribadi rasanya punya basis fans yang buanyakkkkk, saya kayaknya sih masuk, lagi angkuh.
Angkuh karena Lakers punya rekam jejak sejarah, angkuh karena berkali-kali identik dengan kumpulan para bintang, dan angkuh karena 16 cincin juara. Tim di belakang tayang Lakers yang memudahkan fans memanjakan fans lainnya.
Lakers secara umum jadi tim dengan pernik paling nyenengin, skema permainan Lakers (termasuk Spurs dan Golden States Warriors) termasuk paling banyak dibahas dan dianalisis oleh fans karena permainanya yang nyenengin. Bahkan setau saya, sekali lagi setau saya, baru fans Lakers yang majang highlight cuman pas bagian permainan Lakers doang yang disorot, tiap kali Lakers maen. Dari segi angle pengambilan gambar pas replay, spectrum sport net terbilang yang paling jelas, gede, dan deket dibanding tayang ulang di replay center NY, tempat sebuah rancangan permainan diperiksa lewat tayangan ulang
Saya pribadi ngefans Lakers udah lama, minimal sejak jaman Shaquile O’Neal, meski sempat absen begitu lama, dan baru intens ngikutin lagi, kalok nggak bisa dibilang tiga ya minimal dua tahun terakhir.
Ngerasa keangkuhan Lakers pun sejurus dengan itu, pas mulai ngebuntutin cerita Lakers, ikut baper, emosi tingkat dewa lantaran ngeh kalok tim kayak Lakers menang kurang dari 20 musim berturut-turut.
Keangkuhan yang justru kerasa karena, kebanggaan yang dirasakan jadi bahan olok-olok tim lain, dulu, klo nggak salah, tim tetangga mereka sempat mendapat candaan Los Angeles, dengan ekspresi “Los Angeles who?” atau “halusnya” “tim apaan tuh”  saking jomplangnya prestasi Clippers waktu itu.
Model candaan itu nyaris langka terlihat di Lakers Nation, tapi di tempat yang lebih umum, seperti di mata coretan tentang Lakers dipajang keangkuhan yang jadi bulan-bulanan rasanya nongol klo kita rajin jelong-jelong ke yang ada coretan Lakers, maklum penghuni kolom komentar, entah itu website seputar basket atau blog olahraga cenderung heterogen, yang muji ada, yang nyinyir nggak sedikit, yang kalem dan ngademin juga ada. Ibarat kata, pengisi kolom komen bisa jadi   fans Lakers atau fans tetangga sebelah. Suara tentu lebih berwarna
Berarti kalok warganya satu suara, sama-sama fans Lakers, masyarakatnya lebih gayeng dunks. Sayangnya nggak juga. Situasi terkini dan kebanggaan akan sejarah yang barusan udah jenak disinggung bikin suasana Lakers Nations nggak kalah gaduhnya kayak lelang
D’angello Russell punya gaya permainan nggak sebertenaga Russell Westbrook otomatis jadi tahun-tahunan fans Lakers sendiri, yang katanya fans Julius Randle misalnya, ketika D’angello Russel panen turnover atau saat tembakan yang masuk nggak sebanyak  fans melihat Randle belom semirip gaya Draymond Green yang serba bisa, bertahan bisa, ngejagain pemain di berbagai posisi bisa, nyeruduk bikin angka fasih, tembakan tiga angka boleh, bikin ruang biar rekan lebih gampang bikin angka jangan tanya.
Banyaknya posisi buat bikin angka bikin lawan makin sulit menjaga Green yang artinya memberi ruang yang lebih leluasa buat pemaen laen untuk bergerak bebas dan bikin angka tanpa terjaga.
img.bleacherreport.net

Debat kusir seru ini ibarat menu otomatis yang nyaris nongol ketika salah satu dari mereka nggak tampil bagus.
Fans yang nggak ngefans kedua pemaen biasanya nggak mau buang-buang energi buat ngobrolin aksi Randle atau Russell. Ngapain ikut ribur orang dua pemain itu kalok di lapangan ketawa-ketiwi happy meski kalah 12 dari  14 pertandingan terakhir. Klo mo komen fans “netral” itu biasanya cuman komen satu, berarti roster Lakers sekarang nggak bagus, kalok bagus bukannya lima kali menang lima kali kalah, tapi lebih banyak
Menariknya meski sebagian besar fans yang komen menyambut positif raihan Luke Walton, begitu tim kalah 8 kali beruntun, karena para pemain cedera bergantian, mulai punya komen senada. Mulai dari kebijakan rotasi lima pemain cadangan yang bagai dua mata uang sampek Luke yang kurang pengalaman (dan emang secara resmi baru musim ini melatih).
 Kegaduhan yang jauh mereda adalah kegaduhan mengenai Nick Young, pemain yang musim lalu punya persentase tembakan tiga angka terendah sepanjang karier, musim ini menjelma jadi salah satu menembak tembakan tiga angka paling subur, delapan tembakan, empat atau lima masuk.

Ternyata Lakers Nation sama aja kayak tempat berbagi dunia maya lainnya, selalu banyak warna, meski  satu selera, sama-sama ngefans Lakers