Sebetulnya
dibilang negara nggak bisa dibilang tepat, sesuai sama arti kata nation yang
lain, Lakers Nation adalah tempat ngumpulnya orang-orang yang punya kesamaan
selera, selera terhadap Lakers.
Tim
basket, yang entah kenapa, saya pribadi rasanya punya basis fans yang
buanyakkkkk, saya kayaknya sih masuk, lagi angkuh.
Angkuh
karena Lakers punya rekam jejak sejarah, angkuh karena berkali-kali identik
dengan kumpulan para bintang, dan angkuh karena 16 cincin juara. Tim di
belakang tayang Lakers yang memudahkan fans memanjakan fans lainnya.
Lakers
secara umum jadi tim dengan pernik paling nyenengin, skema permainan Lakers (termasuk
Spurs dan Golden States Warriors) termasuk paling banyak dibahas dan dianalisis
oleh fans karena permainanya yang nyenengin. Bahkan setau saya, sekali lagi
setau saya, baru fans Lakers yang majang highlight cuman pas bagian permainan Lakers
doang yang disorot, tiap kali Lakers maen. Dari segi angle pengambilan gambar
pas replay, spectrum sport net terbilang yang paling jelas, gede, dan deket dibanding
tayang ulang di replay center NY, tempat sebuah rancangan permainan diperiksa
lewat tayangan ulang
Saya
pribadi ngefans Lakers udah lama, minimal sejak jaman Shaquile O’Neal, meski
sempat absen begitu lama, dan baru intens ngikutin lagi, kalok nggak bisa
dibilang tiga ya minimal dua tahun terakhir.
Ngerasa
keangkuhan Lakers pun sejurus dengan itu, pas mulai ngebuntutin cerita Lakers,
ikut baper, emosi tingkat dewa lantaran ngeh kalok tim kayak Lakers menang
kurang dari 20 musim berturut-turut.
Keangkuhan
yang justru kerasa karena, kebanggaan yang dirasakan jadi bahan olok-olok tim
lain, dulu, klo nggak salah, tim tetangga mereka sempat mendapat candaan Los
Angeles, dengan ekspresi “Los Angeles who?” atau “halusnya” “tim apaan tuh” saking jomplangnya prestasi Clippers waktu
itu.
Model
candaan itu nyaris langka terlihat di Lakers Nation, tapi di tempat yang lebih
umum, seperti di mata coretan tentang Lakers dipajang keangkuhan yang jadi
bulan-bulanan rasanya nongol klo kita rajin jelong-jelong ke yang ada coretan
Lakers, maklum penghuni kolom komentar, entah itu website seputar basket atau
blog olahraga cenderung heterogen, yang muji ada, yang nyinyir nggak sedikit,
yang kalem dan ngademin juga ada. Ibarat kata, pengisi kolom komen bisa jadi fans
Lakers atau fans tetangga sebelah. Suara tentu lebih berwarna
Berarti
kalok warganya satu suara, sama-sama fans Lakers, masyarakatnya lebih gayeng
dunks. Sayangnya nggak juga. Situasi terkini dan kebanggaan akan sejarah yang
barusan udah jenak disinggung bikin suasana Lakers Nations nggak kalah gaduhnya
kayak lelang
D’angello
Russell punya gaya permainan nggak sebertenaga Russell Westbrook otomatis jadi
tahun-tahunan fans Lakers sendiri, yang katanya fans Julius Randle misalnya,
ketika D’angello Russel panen turnover atau saat tembakan yang masuk nggak
sebanyak fans melihat Randle belom
semirip gaya Draymond Green yang serba bisa, bertahan bisa, ngejagain pemain di
berbagai posisi bisa, nyeruduk bikin angka fasih, tembakan tiga angka boleh,
bikin ruang biar rekan lebih gampang bikin angka jangan tanya.
Banyaknya
posisi buat bikin angka bikin lawan makin sulit menjaga Green yang artinya
memberi ruang yang lebih leluasa buat pemaen laen untuk bergerak bebas dan
bikin angka tanpa terjaga.
img.bleacherreport.net |
Debat
kusir seru ini ibarat menu otomatis yang nyaris nongol ketika salah satu dari
mereka nggak tampil bagus.
Fans
yang nggak ngefans kedua pemaen biasanya nggak mau buang-buang energi buat
ngobrolin aksi Randle atau Russell. Ngapain ikut ribur orang dua pemain itu
kalok di lapangan ketawa-ketiwi happy meski kalah 12 dari 14 pertandingan terakhir. Klo mo komen fans “netral”
itu biasanya cuman komen satu, berarti roster Lakers sekarang nggak bagus,
kalok bagus bukannya lima kali menang lima kali kalah, tapi lebih banyak
Menariknya
meski sebagian besar fans yang komen menyambut positif raihan Luke Walton,
begitu tim kalah 8 kali beruntun, karena para pemain cedera bergantian, mulai
punya komen senada. Mulai dari kebijakan rotasi lima pemain cadangan yang bagai
dua mata uang sampek Luke yang kurang pengalaman (dan emang secara resmi baru
musim ini melatih).
Kegaduhan yang jauh mereda adalah kegaduhan
mengenai Nick Young, pemain yang musim lalu punya persentase tembakan tiga
angka terendah sepanjang karier, musim ini menjelma jadi salah satu menembak
tembakan tiga angka paling subur, delapan tembakan, empat atau lima masuk.
Ternyata
Lakers Nation sama aja kayak tempat berbagi dunia maya lainnya, selalu banyak
warna, meski satu selera, sama-sama
ngefans Lakers