Setiap Sabtu, ayah, bunda, kak Padma, dan aku libur. Liburan begini, ayah bunda biasanya mengajak aku dan kakak jalan-jalan. Bisa ke mall, tempat wisata, toko buku, atau cuma makan. Bunda bilang hari sabtu itu hari keluarga. Nggak ada ceritanya deh liburan begini kita main gamedari gadget.
Kayak sabtu-sabtu sebelumnya, sabtu ini aku dan kakak nunggu liburan seru dari ayah bunda seperti biasanya.
…
“Yah emangnya hari ini kita mau kemana sih? Biasanya kan seminggu sebelumnya kita udah dikasih tau klo mau jalan-jalan.” tanya kak Padma.
“mmm … kemana ya?”
“mau tau aja apa mau tau banget.” ledek ayah
“Ih ayah becanda muluuuu, orang kakak nanya juga” protesku
“Nanti kalian berdua juga tahu. Yang penting kalian berdua sekarang siap-siap aja dulu. Nggak usah rapi-rapi banget, pake baju rumahan juga boleh kok ” sela bunda.
Sambil bertanya-tanya, aku dan kak Padma masuk kamar.
Kak, kira-kira kita mau kemana ya? Biasanya kan kalau mau jalan-jalan, kita disuruh nyiapin sepeda atau apa gitu
Iya juga ya, kalau pun nggak nyiapin sepeda, ayah atau bunda udah manasin kendaraan, kira-kira kita mau diajak kemana ya Dru?
…
Ayo anak-anak, udah siap belom, kita bisa telat loh
“Udaaaaaaaaaah” jawabku dan kak Padma kompak.
“Sekarang, pake sandal kalian, hari ini kita mau jalan-jalan pagi sebentar” kata bunda antusias
Aku dan kakak sama-sama bingung hari ini. Maklum ini pertama kalinya aku dan kakak liburan jalan kaki.
…
Nah sekarang kita udah sampai anak-anak.
Sampai yah?
“Loh ini kan rumah Wak Hasan. Emangnya kita mau ngapain kemari yah?” tanyaku bingung, Maklum rumah Wak Hasan nggak jauh dari rumah kami, cuma RT sebelah. Jaraknya juga cukup dekat, jalan kaki 20 menit udah sampai
Hari ini, kita mau bikin seru-seruan di rumah, nah berhubung kita nggak punya bahannya, kita dateng ke tempat Wak Hasan untuk minta beberapa potong daun ma bunga sepatu.
Bunga sepatu? Emang buat apa yah?
Udah nanti juga tahu, sekarang kalian berdua minta izin buat metik bunga sama wak Hasan dulu sana. Bilang sama Wak Hasan kalau kita mau bikin acara seru-seruan di rumah, Wak Hasan pasti paham kok. Sekarang bunda mau ke warung sebelah sebentar, Kalian tunggu kami aja ya di rumah.
Walaupun bingung, aku dan kakak tetap menuruti kata ayah bunda untuk minta izin kepada Wak Hasan.
Dan benar aja kata bunda, mendengar penjelasan kami, Wak Hasan bukannya marah, tapi justru senang. Kata Wak Hasan, udah lama ngga ada yang bikin acara seru-seruan pake daun sepatu miliknya. Nggak tanggung-tanggung, kami disuruh metik sendiri lima bunga dan sepuluh lembar daun bunga sepatu dengan cuma-cuma.
Setelah pamitan sama Wak Hasan, aku dan kakak langsung pulang ke rumah. Ternyata ayah bunda sudah menunggu kami di teras depan.
Dapet bunga ma daunnya anak-anak? tanya Bunda.
“Dapet Bun, emang daun sebanyak ini buat apaan sih bun?” tanya kakak
Udah, bawa aja daun ma bunganya ke tempat ayah sana
…
Sekarang siapa, yang mau bantu Ayah, ngalusin daun sepatu?
Aku aja sini yah? jawab kakak
Eh aku juga mau dong
Aku dan kakak akhirnya ngalusin daun dan bunga sepatu bareng-bareng
Oh ya, kalau dah selesai, daunnya dimasukin ke air sabun ya, ayah mau ambil kamera dulu didalem. Jarang-jarang nih liat dua anak ayah kompak, biasanya berantem mulu.
Ternyata ayah bukan cuma bawa kamera dari dalem rumah, tapi juga beberapa potong kawat yang ujungnya udah dibentuk bulat untuk main busa sabun.
Aku tahu sekarang, kita mau main busa sabun kan yah? Dan kenapa harus dicampur ulekan daun bunga sepatu segala sih yah” Kata kak Padma.
Yup kita maen busa sabun hari ini, kenapa harus dicampur getah daun ma bunga sepatu? Ya karena getah daun bikin gelembung jadi nggak gampang pecah
Yaaaaaaaah main busa sabun lagi, emang ngga ada permainan yang laen, busa sabun itu kan mainan anak kecil, aku sama kakak kan udah gede.
“Udah coba aja dulu,” goda bunda sambil sambil niupin busa sabun ke arahku
Ih bunda jail deh, kubales loh,
kutiup busa sabun ke arah bunda, sayang bunda keburu menghindar, akibatnya malah ayah dan kakak yang kena semprot. Karena semprotanku barusan justru sekarang aku yang dikejar ayah ma kakak.
Nggak seberapa jauh, bunda ngambil gambar kami lari-larian, sambil nyeletuk.
Eh tadi klo ngga salah, ada yang bilang kalau busa sabun itu mainan anak kecil loh, tapi justru sekarang malah yang bilang yang maennya paling semangat
Eh emang tadi aku bilang begitu ya bun? jawabku sambil berusaha nutupin muka dari kamera, maklum mukaku udah mirip kepiting rebus karena nahan malu sekarang.
No comments:
Post a Comment