Monday, February 4, 2013

Say Cheese in front of Camera


Jaman serba narsis begini, rasanya jarang ada orang yang nggak gitu doyan difoto. Konon pose yang lagi ngetrend sekarang adalah pose gelembungin pipi sambil monyong-monyong. Setidaknya pose itulah yang sering dipamerin sama anggota AKB 48.
Walaupun begitu rasanya pose say cheese masih tetep hijau (maksa evergreen). Setidaknya tanya aja sama tukang poto.  Ketika fotografer mengatakan keju maka serempak kita akan pamer barisan gigi yang kecil-kecil bak biji ketimun, terkadang disertai bonus bau naga. Dengan mengatakan cheese, bibir-pun secara otomatis akan ikut melebar mengikuti konstruksi gigi.
Konon ungkapan model cheese begini setidaknya sudah muncul sekitar 1910an di Amerika Serikat. Ungkapan cheese it kurang lebih berarti mencairkan suasana (kagak nyambung ya?). lebih gak nyambung lagi sama kata cut the cheese, yang artinya buang angin
Cheese model fotografer sendiri muncul sekitar tahun 1943. Saat itu majalah terbitan Texas Big Spring Daily Herald, menurunkan artikel berjudul To Put On A Smile? Here's How: Say 'Cheese'. Saat itu duta besar Joseph E. Davies memamerkan senyum di depan media. Konon Herald mendapatkan resep senyum menawan tersebut dari Roosevelt. Nih presiden apa linguis sih, bisa-bisanya ngenalin metode senyum menawan
Ternyata bukan cuma orang amrik doang yang punya cara mengundang senyum subjek fotografinya, coba deh tanya fotografer dari berbagai negara, pasti mereka punya cara sendiri (klo udah tau jawabannya kasih tau ya).
Sembari pembaca yang budiman nanya (ceileh budiman), mari kita lihat beberapa contohnya. Uniknya beberapa Negara memilih kata yang bersanding makna dengan kata keju, yang jelas dengan bahasa masing-masing. Turki, India sama Republik Ceska contohnya memakai kata  Peynir, Paneer dan syr yang berarti keju untuk meminta seseorang tersenyum saat difoto. Yah walaupun mulut nggak melebar selayaknya waktu bilang cheese, setidaknya vokal I menghasilkan bentuk anatomi bibir yang mirip lah. Yang rada nggak masuk akal (diotak saya) adalah fotografer Israel yang meminta subjek fotografinya tersenyum menggunakan kata Tagid Gvina yang berarti juga keju juga. Terlepas dari kagak tau cara pengucapannya, kalau saat ngucapin kata itu berdasarkan anatomi mulut saya jadinya malah mangap-mangap.
Ternyata bukan cuman keju doang loh yang dipake buat ngajak orang senyum. Masyarakat Bulgaria memilih kata zele yang berarti kubis, Jerman dengan spagetinya, Swedia dengan omeletnya. Korea dengan kimchi-nya, masyarakat dari Amerika latin dengan wiskinya. Denmark dengan “Sig 'appelsin'" yang berarti Jeruk. Baru tau klo orang Denmark nyebut apel itu Jeruk.  Masyarakat Spanyol dengan decid patata (kentang). Busyet dach gegares semua yak. Gak juga sih orang perancis malah memilih kata ouistiti yang berarti marmoset, sejenis primata gitu. Eits itu mah belom seberapa. Di Nigeria malah nyuruh orang supaya senyum di depan kamera pake kata Ode yang berarti Bego lu. Ini mo ngajak berantem apa senyum. 
Selain say cheese, fotografer punya cara lain untuk meminta subjek fotonya, terutama anak-anak, untuk mantengin kamera yaitu dengan mengatakan watch the birdie.  Kenapa harus burung kecil? Ya mungkin karena anak-anak bakal betah mantengin burung kecil yang berkeciap kalee. Di amrik frase begini udah rada out of date. Fotografer lebih suka nyebut satu, dua, tiga bilang keju karena lebih praktis. Walaupun begitu fotografer Spanyol dan Serbia  masih setia dengan kata see the birdie, tentunya dengan bahasa masing-masing. "mirar al pajarito di Spanyol dan птичица di Serbia (kagak tau cara bacanya)
Dari tadi ngelantur mulu cerita dari amrik sampe Nigeria. Klo Indonesia apaan coba? Haduh selama jadi warga Negara Indonesia Raya saya malah belom tau hehehe. Ya udah siapa yang udah tau silakan jawab. Ntar bisa menikmati lagu di bawah ini 
Maeda Ami foto bareng sapa ya? (lh3.googleusercontent.com)
memamerkan senyum di depan media. Konon Herald mendapatkan resep senyum menawan tersebut dari Roosevelt. Nih presiden apa linguis sih, bisa-bisanya ngenalin metode senyum menawan

yang berarti Jeruk. Baru tau klo orang Denmark nyebut apel itu Jeruk.  Masyarakat Spanyol dengan decid patata (kentang). Busyet dach gegares semua yak. Gak juga sih orang perancis malah memilih kata ouistiti yang berarti marmoset, sejenis primata gitu. Eits itu mah belom seberapa. Di Nigeria malah nyuruh orang supaya senyum di depan kamera pake kata Ode yang berarti Bego lu. Ini mo ngajak berantem apa senyum.  

No comments:

Post a Comment